Berita Ipmafa – Dua mahasiswa atau santri Institut
Pesantren Mathali’ul Falah (Ipmafa) Pati berhasil menyabet 2 juara dalam Kejuaraan
Pencak Silat Muhammad Zain (KMZ)-XII bertajuk Raih Prestasi dan Lestarikan Seni Beladiri Dalam Negeri yang diselenggarakan Unit Kegiatan
Mahasiswa Perguruan Pencak Silat (UKM PPS) Cepedi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
pada 24-25 Oktober 2019 lalu.
Kedua mahasiswa tersebut adalah Alif Ainurrohim (PGMI semester
5) yang berhasil meraih juara 3 kategori tanding dewasa kelas D (60-65 kg), dan Ismianto Heru Pramono (PS
semester akhir) juara 2 kategori jurus tunggal dewasa Putra.
“Sebelum berangkat, kami satu tim dapet wejangan dari
kakak senior. Kemudian
di sana kami mendapat arahan dari
pelatih kami mas yeni. Kami hanya mengikuti arahan dan Alhamdulillah dapet
juara,” tutur Alif.
Kejuaraan yang diikuti 250 peserta dari Yogyakarta dan sekitarnya
tersebut merupakan pengalaman yang pertama kalinya bagi keduanya, baik Alif maupun Heru.
Bagi Alif, karena kejuaraan tersebut adalah yang pertama,
maka wajar jika ia merasa gugup. Namun perasaan guup tersebut dengan cepat
dapat ia atasi karena beberapa minggu sebelumnya sudah melakukan persiapan.
“Ketika pertandingan memang rasanya gugup, tapi beberapa
pekan sebelum hari H kami sudah dikasih materi untuk pertandingan, baik dari
segi tata krama pertandingan maupun jurus-jurusnya,” tutur Alif.
Lain halnya
dengan Heru yang mengikuti Seni Tunggal Jurus Cepedi. Awalnya Heru merasa
biasa-biasa saja karena ia sudah terbiasa berlatih jurus. Namun akhirnya ia
sempat terkena serangan demam panggung karena baru tampil untuk yang pertama
kalinya.
“Saya
mengikuti seni tunggal jurus cepedi. Awalnya biasa saja karena memang sudah
biasa berlatih dengan jurus cepedi. Namun di detik-detik akhir saat mau tampil agak
sedikit demam panggung karena belum pernah tampil jurus dengan di nilai. Jurus
yang saya bawakan adalam jurus pelajaran 1 cepedi yang terdiri dengan 9 jurus,” terang Heru.
Tepat saat
pertandingan berlangsung, Alif dan Heru benar-benar mengikuti saran dan arahan pelatih.
Walhasil, meski bukan emas, perak dan perunggu cukup menjadi pelecut
semangat mereka untuk kejuaraan selanjutnya.
Desakan Pelatih
Selain mengasah
dan mengetahui sejauhmana kemampuan beladiri anggota, kejuaraan atau
pertandingan pencak silat juga bertujuan mempererat tali persaudaraan antar
perguruan. Awalnya tak terbesit keinginan Alif dan Heru untuk mengikuti KMZ-XII.
Namun karena desakan pelatih Cepedi dari Jogjakarta Yeni, akhirnya PPS Cepedi
Ipmafa pun bertandang ke UIN Sunan Kalijaga.
“Tujuan
awal kita ikut pertandingan itu untuk silaturahmi dengan saudara seperguruan
silat cepedi kami di Jogja. tp karna desakan dari pelatih kami dari Jogja Mas Yeni, jadi
kami sekalian
ikut kompetisi, buat cari pengalaman, karna selama ini UKM CEPEDI Ipmafa belum pernah
ikut kompetisi,” papar Alif.
Meski momen pengalaman pertama, namun keduanya berharap tidak
menjadi yang terkahir.
Keduanya semakin bersemangat untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan selanjutnya. Mereka
berdua juga berharap agar mahasiswa selalu optimis dengan apa yang dijalani dan
bersabar dengan segala masalah atau tantangan yang sedang dihadapi.
0 comments:
Post a Comment